Showing posts with label Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at. Show all posts
Showing posts with label Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at. Show all posts

Jangan Katakan Sunnah Rasul Dimalam Jum'at

Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at - Sahabat Blogger jemo lintank pernah mendengar kata " SUNNAH RASUL" Di malam jum'at ? Nah kali ini admin posting ihwal hal tsb yang admin sanggup dari kaskus, mari dibaca :
 
Tapi sebelum membahas hal tersebut mari kita cari tahu apa sih kelebihan hari dan malam jum'at ?

Keutamaan dan Amalan
Malam Jum’at yaitu malam yang paling utama,
harinya yaitu hari yang paling utama dari semua hari.

Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya yaitu 24 jam milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api neraka.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir hari Kamis hingga matahari tergelincir hari Jum’at, Allah melindunginya dari siksa kubur yang menakutkan.”

Imam ja’far Ash-Shadiq (sa) juga berkata:
“Malam Jum’at dan hari Jum’at memiliki hak, maka janganlah sia-siakan kemuliaannya, jangan mengurangi ibadah, dekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal shaleh, tinggalkan semua yang haram. Karena di dalamnya Allah swt melipatgandakan kebaikan, menghapus kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari Jum’at sama dengan malamnya. Jika kau mampu, hidupkan malam dan siangnya dengan doa dan shalat. Karena di dalamnya Allah mengutus para Malaikat ke langit dunia untuk melipatgandakan kebaikan dan menghapus keburukan, sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia.”

Dalam hadis yang mu’tabar, Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata:
“Sesungguhnya orang mukmin yang memohon hajatnya kepada Allah, Ia menunda hajat yang dimohonnya hingga hari Jum’at biar ia memperoleh  keutamaan yang khusus (dilipatgandakan alasannya keutamaan hari Jum’at).”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Jika malam Jum’at tiba semua hewan bahari dan hewan darat mengangkat kepalanya seraya memanggil dengan bahasanya masing-masing: Wahai Tuhan kami, jangan siksa kami alasannya dosa-dosa anak cucu Adam.”

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Allah swt memerintahkan kepada Malaikat biar pada setiap malam Jum’at ia menyeru dari bawah Arasy dari awal malam hingga selesai malam: Tidak ada seorang pun hamba mukmin yang berdoa kepada-Ku untuk keperluan darul abadi dan dunianya sebelum terbit fajar kecuali Aku mengijabahnya, tidak ada seorang pun mukmin yang bertaubat kepada-Ku dari dosa-dosanya sebelum terbit fajar kecuali Aku mendapatkan taubatnya, tidak ada seorang pun mukmin yang sedikit rizkinya kemudian ia memohon kepada-Ku embel-embel rizkinya sebelum terbit fajar kecuali Aku menambah dan meluaskan rizkinya, tidak ada seorang pun hamba mukmin yang sedang sakit kemudian ia memohon kepada-Ku untuk kesembuhannya sebelum terbit fajar kecuali Aku memperlihatkan kesembuhan, tidak ada seorang hamba mukmin yang sedang kesulitan dan menderita kemudian ia memohon kepada-Ku biar dihilangkan kesulitannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menghilangkannya dan memperlihatkan jalannya, tidak ada seorang pun hamba yang sedang dizalimi kemudian ia memohon kepada-Ku biar Aku mengambil kezalimannya sebelum terbit fajar kecuali Aku menolongnya dan mengambil kezalimannya; Malaikat terus-menerus berseru hingga terbit fajar.”

Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Sesungguhnya Allah swt menentukan Jum’at, kemudian mengakibatkan harinya sebagai hari raya, dan menentukan malamnya  menjadi malam hari raya. Di antara keutamaannya adalah  orang yang momohon hajatnya  kepada  Allah Azza wa Jalla pada  hari Jum’at Allah mengijabahnya; suatu bangsa yang sudah layak mendapatkan azab kemudian mereka memohon pada malam dan hari Jum’at Allah pasti menyelamatkan mereka darinya. Tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena itu, malam Jum’at yaitu malam yang paling utama, dan harinya yaitu hari yang paling utama.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“ Jauhilah maksiat pada malam Jum’at, alasannya pada malam itu keburukan dilipatgandakan dan kebaikan dilipatgandakan. Baransiapa yang meninggalkan maksiat kepada Allah pada malam Jum’at Allah mengampuni semua dosa yang lalu, dan barangsiapa yang menampakkan kemaksiatan kepada Allah pada malam Jum’at Allah menyiksanya dengan semua amal yang ia lakukan sepanjang umurnya dan melipatgandakan siksa padanya akhir maksiat itu.”

Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya hari Jum’at yaitu penghulu semua hari, di dalamnya Allah azza wa jalla melipatgandakan kebaikan, menghapus keburukan, mengangkat derajat, mengijabah doa, menghilangkan duka, dan menunaikan hajat-hajat yang besar. Hari Jum’at yaitu hari Allah menambah jumlah orang-orang yang dibebaskan dari neraka. Tidak ada seorang pun insan yang memohon tunjangan di dalamnya dan ia mengenal hak-Nya serta yang diharamkan-Nya, kecuali Allah berhak membebaskan dan menyelamatkan ia dari neraka. Jika ia mati pada hari Jum’at atau malamnya, ia mati syahid dan membangkitkan dari kuburnya dalam keadaan aman.Tidak ada seorang pun yang meremehkan apa yang diharamkan oleh Allah dan menyia-nyiakan hak-Nya, kecuali Allah berhak mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam kecuali ia bertaubat.”

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Tidak ada terbit matahari yang lebih utama dari hari Jum’at, dan sesungguhnya pembicaraan burung pun kalau ia berjumpa dengan yang lain pada hari ini, ia mengucapkan salam, salam kebaikan dan kedamaian.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Jika kalian memasuki hari Jum’at, maka janganlah kalian disibukkan oleh sesuatu selain ibadah, alasannya hari itu yaitu hari pengampunan bagi hanba-hamba Allah; pada hari Jum’at dan malam Jum’at Allah menurunkan kepada mereka rahmat dan karunia lebih banyak daripada mengambilnya dalam waktu yang singkat.”
 
 Sahabat Blogger jemo lintank pernah mendengar kata  Jangan katakan  SUNNAH RASUL dimalam jum'at
Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at


Nah kembali ke pembahasan awal "Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at " Sudah menjadi kebiasaan kalau hari kamis malam (atau malam Jumat), banyak tersebar kicauan atau status di social media yang isinya berkisar pada perkataan “Sunnah Rasul”. Begitu juga dalam pergaulan sehari-hari di dunia nyata, istilah tersebut juga sering terdengar. Menurut mereka, istilah “Sunnah Rasul” yang terkenal di malam Jum’at yaitu penghalusan dari kekerabatan suami istri atau ML. Coba lihat sejenak hasil penelusuran super singkat ini, bagaimana ribuan kicauan serasa berlomba-lomba menyebut istilah “Sunnah Rasul”.

Bagi mereka yang muslim dalam mengucapkan istilah itu bisa jadi alasannya ingin menutupi sesuatu yang dianggap vulgar / tabu baginya bila disampaikan dalam ruang publik. Tapi hasilnya fatal, dikarenakan telah menyempitkan arti dari sumber aturan kedua sehabis Al-Qur’an menjadi hanya sebuah aktifitas seks belaka.

Sedangkan bagi mereka yang berhati fasiq dijangkiti penyakit islamophobia dalam mengucapkan istilah itu bisa jadi hanya ingin mengolok-olok, alasannya baginya pemikiran Islam identik dengan urusan sex atau selangkangan. Sehingga tidak segan-segan menuduh dan melecehkan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam yang katanya doyan kimpoi dan pedofilia. (Insya Allah, soal ini nanti akan saya bahas)

Dari mana asalnya muncul istilah “Sunnah Rasul” yang di-identikkan dengan kegiatan ML?

Semuanya berawal dari hadits ini:

Spoiler for Sunnah Rasul
“Barangsiapa melaksanakan kekerabatan suami istri di malam Jumat (kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi.”

Dalam hadits yang lain ada disebutkan sama dengan membunuh 1000, ada juga yang menyebut 7000 Yahudi.

Sebenarnya bagaimana derajat hadits tersebut, apakah shahih, dhaif atau palsu?

Hadits di atas tidak akan ditemukan dalam kitab manapun, baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih. Kalimat tersebut tidak memiliki sanad / bersambung ke sahabat, apalagi ke Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang akhirnya pada satu kesimpulan bahwa hadits “Sunnah Rasul” di atas yaitu sama sekali bukan hadits, itu hadits PALSU yang telah dikarang oleh orang iseng, orang tidak jelas, dan tidak bertanggung-jawab yang mengatasnamakan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bahkan kita tidak akan menemukan satu-pun hadits Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam ihwal bekerjasama suami istri pada malam-malam tertentu, termasuk malam Jum’at.

Kemudian lanjutan penelusuran singkat malam ini di “timeline pencarian”, pandangan mata saya tertarik pada sebuah kicauan yang berbunyi:

Kalau menikah itu harus,,kenapa namanya harus sunnah rasul,,bukannya fardu ain,,,kenapa??

Pertanyaan ini mungkin mewakili ke-awam-an dalam masyarakat kita. Hukum janji nikah dalam Islam itu bisa Wajib, bisa Sunnah, bahkan bisa Haram, bisa Makruh, atau bisa Mubah; yang semuanya itu tergantung kondisi / latar belakang dalam janji nikah tersebut. Sedangkan dalam soal bekerjasama tubuh (jima’), yang SALAH yaitu pasangan suami istri tersebut meng-khusus-kan malam Juma’t untuk bekerjasama tubuh dengan niat untuk mengamalkan hadits Palsu di atas dan “bersemangat membunuhi ribuan Yahudi” ibarat dalam postingan yang menyesatkan di sini: [Kompasiana] Saatnya Membunuh Yahudi Malam Ini. Bagi yang punya akun Kompasiana, silakan menasehati pemilik jurnal tersebut.

Kalau mau bekerjasama tubuh dengan pasangan sah-mu, jangan meng khusus-kan hari-hari, kemudian lebih baik itu diniatkan sebagai ibadah sehingga diawali dan diakhiri dengan do’a. Berhubungan tubuh dengan pasangan sah yaitu merupakan ibadah ibarat sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam:
Spoiler for Sunnah Rasul
“Dalam kemaluanmu itu ada sedekah.” Sahabat kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita menerima pahala dengan menggauli istri kita?” Rasulullah menjawab, “Bukankah kalau kalian menyalurkan nafsu di jalan yang haram akan berdosa? Maka begitu juga sebaliknya, bila disalurkan di jalan yang halal, kalian akan berpahala.” [HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah].

Di Indonesia sangat subur akan hadits-hadits palsu dan dhaif (lemah) yang beredar dan bermaksud untuk menyesatkan dan membodoh-bodohi umat. Oleh alasannya itu berhati-hatilah, kawan!

Mari STOP menyampaikan “Sunnah Rasul” sebagai pengganti dari istilah bekerjasama suami istri alias ML ! Karena itu dosa besar.
Bahkan meskipun itu ucapan dalam bentuk “kode”, alasannya itu sama dengan menyuburkan kedustaan. Dikatakan berdusta alasannya menyampaikan sebuah hadits padahal Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyampaikan apa-apa terhadap yang dikatakan itu.
“Kode” itu contohnya begini:
Spoiler for Sunnah Rasul
Papa: “Mah, ntar malam kita berburu dan membunuhi Yahudi yuk!”
Mama: “Maaf, pah, Yahudi nya sudah habis” kode kalau si mama lagi tiba bulan / pms

Pasutri (pasangan suami istri) terpaksa memakai bahasa sandi tersebut biar komunikasinya sulit dipahami anaknya di dalam rumah. Bercanda ibarat ini hanya akan menumbuh-suburkan kedustaan hadits tersebut. Itupun akan dituntut di akherat kelak. Maka silakan cari isyarat atau materi candaan yang lebih bermutu.

Lantas, apa sih bekerjsama Sunnah Rasul itu?

Spoiler for The Real Sunnah Rasul
Definisi yang benar ihwal Sunnah Rasul dalam Islam mengacu kepada sikap, sikap / tindakan, ucapan dan cara Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam menjalani hidupnya. Sunnah merupakan sumber aturan kedua dalam Islam, sehabis Al-Quran. Narasi atau gosip yang disampaikan oleh para sobat ihwal sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah disebut sebagai hadits. Sedangkan Sunnah yang diperintahkan oleh Allah disebut Sunnatullah.

Keseharian dan sikap Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan citra kesempurnaan utuh seorang manusia. Akhlak Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam merupakan kesempurnaan adab pada diri seseorang yang harus diikuti dan diteladani. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu.” [QS Al Ahzab: 21].

Bagi seorang Muslim, mengikuti sunnah atau tidak bukanlah suatu “kebebasan memilih”. Sebab mengamalkan pemikiran Islam sesuai garis yang telah ditentukan oleh Rasulullah yaitu KEWAJIBAN yang harus ditaati, sebagaimana difirmankan dalam Al-Qur’an:
“Dan apa yang Rasul berikan untukmu, maka terimalah ia, dan apa yang ia larang bagimu, maka juhilah.” [Q.S. Al-Hasyr: 7]

Sunnah merupakan kunci untuk memahami pesan-pesan Al-Qur’an dan sebagai perangkat pengurai yang menunjuki dari dalil-dalil yang tersedia di dalamnya. Al-Qur’an diturunkan hanya memuat prinsip-prinsip dasar dan aturan Islam secara global sebagai aturan hidup, sedang sunnah mengajarkan petunjuk pelaksanaannya; jadi sunnah sangat diharapkan kalau seseorang hendak mengamalkan secara benar pemikiran Islam guna menjadi seorang Muslim yang hakiki. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur’an:
“Siapa yang taat kepada Rasul, maka ia taat kepada Allah.” [Q.S. An-Nisaa': 80]


Apakah ada Sunnah Rasul yang ada keterkaitannya dengan kegiatan pada hari Jumat (atau malam Jum’at)?

Ada. Hadits di bawah ini shahih.

Spoiler for Sunnah Rasul

Memperbanyak membaca shalawat. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada pada hari Jum’at dan malam Jum’at. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali pasti Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Al Baihaqi)

Membaca Al-Qur’an khususnya surat Al Kahfi. Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua Jum’at.” (HR. Al Hakim)

Memperbanyak do’a. Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) selesai dari waktu tersebut jatuh sehabis ‘ashar.” (HR. Abu Dawud)

Membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan dalam Sholat Subuh. Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.” (HR. Muslim)
Dan dianjurkan saat di rakaat pertama hingga pada bacaan ayat ke 15, imam sujud diikuti oleh makmum. Setelah sujud, imam berdiri kembali membaca ayat selanjutanya hingga selesai.

Shalat Jum’at, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Salat Jumat itu wajib atas tiap muslim dilaksanakan secara berjamaah terkecuali empat golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang sakit.” (HR.Abu Daud dan Al Hakim)
 
Jadi, kalau bicara Sunnah Rasul di hari Jumat dan malam Jum’at, ya silakan kaitkan dengan LIMA kegiatan yang disebutkan di atas. Jangan dikaitkan dengan nge-seks atau ML. Bagi pasutri, kalau mau ML bisa kapan saja, tidak ada hari istimewa.

Mari menjaga, memelihara dan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam yang selama ini menjadi aturan syariat kedua sehabis Al-Qur’an.

Tag : Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at, Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at, Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at, Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at, Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at, Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at, Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at, Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at, Jangan katakan " SUNNAH RASUL" dimalam jum'at