Showing posts with label satwa yang dilindungi di indonesia season 2. Show all posts
Showing posts with label satwa yang dilindungi di indonesia season 2. Show all posts

Satwa Yang Dilindungi Di Indonesia Season 2



Hai sobat satwa yang dilindungi di indonesia season 1 kemarin ? nah kali ini BLOGGER JEMO LINTANK . kembali posting wacana satwa yang dilindungi di indonesia season 2, satwa yang dilindungi di indonesia pada season ke 2 ini membahas wacana keluarga burung . mau tahu satwa yang dilindungi di indonesia pada season ke 2 ini . eksklusif baca yuk :)

11. nili-nili atau angsa maritim ( pulau-pulau di teluk jakarta dan selat sunda )

satwa yang dilindungi di indonesia season  satwa yang dilindungi di indonesia season 2
 satwa yang dilindungi di indonesia season 2
satwa yang dilindungi di indonesia season 2 diawali dengan nili - nili atau angsa laut

Merginae, atau bebek laut, ialah subfamili dari famili Anatidae, famili di mana bebek, angsa berleher pendek, dan angsa, berada.
Seperti namanya, meski tidak selalu, mengimplikasikan bahwa mereka menyukai habitat lautan di luar ekspresi dominan berkembang biak mereka. Banyak spesies yang membuatkan kelenjar garam khusus untuk menciptakan mereka menoleransi air garam, namun hal ini belum berkembang pada spesies muda. Beberapa merganser menentukan habitat sungai.
Subfamili ini terdiri dari 20 spesies hidup, 18 diantaranya bertempat tinggal di lintang utara jauh.
Anggota pemakan ikan dari spesies ini, menyerupai smew, mempunyai belahan berserat di paruh mereka untuk menolong mereka menahan mangsa. Karena itulah, mereka kerap disebut "paruh gergaji". Beberapa spesies memakan moluska dan crustacea dari dasar laut.


12. marabu atau tongtong ( banyak sekali tempat )

satwa yang dilindungi di indonesia season  satwa yang dilindungi di indonesia season 2
satwa yang dilindungi di indonesia season 2


Bangau tongtong, Leptoptilos javanicus, ialah spesies burung dari familia bangau atau Ciconiidae. Tersebar di selatan Asia mulai dari India timur hingga Pulau Jawa.
Tingginya sekitar 110-120 cm, berat 5 kg dan rentang sayap 210 cm. Spesies ini ialah yang terkecil dalam genus Leptoptilos. Bagian atas tubuhnya dan sayapnya berwarna hitam, namun perut, kalung leher dan belahan bawah ekor berwarna putih. Kepala dan lehernya botak, dengan bulu kapas putih halus pada mahkota. Paruhnya berwarna pucat, panjang, dan tebal. Burung muda warnanya lebih kusam daripada burung dewasa.
Bangau ini, menyerupai jenis-jenis bangau lainnya, memangsa ikan, kodok, kadal, serangga besar, dan invertebrata lainnya. bangau tong-tong juga termasuk satwa yang dilindungi di indonesia, jadi jangan diburu ya .


13. bluwok atau walangkadak ( banyak sekali tempat )

satwa yang dilindungi di indonesia season  satwa yang dilindungi di indonesia season 2
satwa yang dilindungi di indonesia season 2
Bangau bluwok ialah homogen burung dari suku Ciconidae. Burung ini biasa dijumpai di perairan dangkal, sungai, pantai pasir, rawa dan sawah berlumpur. Burung ini memakan ikan, katak dan binatang air lainnya.


Panjang badan sekitar 110 cm. Paruh besar, panjang. Dominan warna badan putih, bercak hitam di sayap primer dan muka botak berwarna merah muda. Kaki panjang berwarna merah muda.
Jarang bersuara. Biasanya berupa gerangan rendah atau bunyi katupan paruh.

Bangau bluwok tersebar di Indocina, Malaysia, Sulawesi, Sumatera, Jawa, dan Sumbawa. Koloni-koloni tempat berbiak burung ini diketahui di pripinsi Riau, pesisir timur Sumatera Selatan, dan Pulau Rambut di Jawa Barat. Tercatat beberapa burung di beberapa tempat yang sesuai di Jawa Tengah belahan selatan dan Jawa Timur, tetapi tidak dipastikan berbiak. Mencari makan di tempat yang luas. Akhir-akhir ini ditambahkan dalam daftar burung di Bali. dan bangau bluwok juga termasuk satwa yang dilindungi di indonesia.


14. bangau hitam atau sandanglawe ( sulawesi )

satwa yang dilindungi di indonesia season  satwa yang dilindungi di indonesia season 2
satwa yang dilindungi di indonesia season 2

Satwa yang dilindungi di indonesia berikutnya ialah bangau hitam/ sandang lawe, Sandang lawe atau sandang-lawe dan biasa disebut juga sebagai bangau hitam merupakan salah satu jenis bangau yang terdapat di Indonesia. Meskipun bukan termasuk binatang endemik Indonesia, burung sandanglawe sanggup ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Filipina.
Sandanglawe selain disebut sebagai bangau hitam juga disebut Ndao. Dalam bahasa Inggris mempunyai nama Woolly-necked Stork atau White necked stork. Nama ini didapatkan karena sepintas burung ini tampak menyerupai sedang mengenakan songkok hitam dan berkalung surban putih. Sedangkan nama latin binatang ini ialah Ciconia episcopus.

Diskripsi Ciri dan Perilaku. Bangau Hitam atau sandang lawe mempunyai badan berukuran cukup besar. Panjang tubuhnya mencapai 86 cm. Mahkota berwarna hitam berkilap. Dahi dan alis kecil putih. Seluruh leher berbulu menyerupai kapas putih.]

Sayap dan ekor hitam berkilau. Dada bergaris dan paha hitam. Perut bawah dan ekor bawah putih. Kulit muka abu-abu. Iris mata berwarna coklat. Paruhnya hitam dengan ujung berwarna merah. Dan kakinya berwarna merah buram.
Bangau hitam atau sandang lawe (Ciconia episcopus) menciptakan sarang dari tumpukan ranting pada pohon tinggi. Dalam sekali bertelur menghasilkan antara 3-4 butir telur yang berwarna biru pucat. Burung ini merupakan karnivora yang memakan ikan, katak, kodok, ular, kadal, serangga besar, larva, hingga kepiting, moluska dan invertebrata laut.
Habitat dan Persebaran. Habitat burung bangau sandang-lawe ialah padang rumput, sungai, rawa, rawa di daerah hutan gambut, hingga ekosistem buatan menyerupai sawah hingga perkebunan.
Daerah persebarannya cukup luas. Sandanglawe sanggup ditemukan di Afrika, India, dan Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Di Indonesia burung bangau hitam ini sering kali dijumpai di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.


15. gangsa maritim atau burung pelikan ( banyak sekali tempat )

satwa yang dilindungi di indonesia season  satwa yang dilindungi di indonesia season 2
satwa yang dilindungi di indonesia season 2

Burung undan atau pelikan atau gangsa maritim ialah burung air yang mempunyai kantung di bawah paruhnya, dan merupakan belahan dari keluarga burung Pelecanidae. Bersama burung pecuk, pecuk ular, gannet, angsa batu, dan cikalang, mereka membentuk ordo Pelecaniformes. Pelikan modern ditemukan di semua benua kecuali Antartika. Mereka hidup umumnya di wilayah hangat, dan mereka tidak dijumpai di wilayah kutub, maritim dalam, kepulauan samudra, dan benua Amerika Selatan.
Undan terkecil ialah undan cokelat (Pelecanus occidentalis) dengan massa hanya 2,75 kg, panjang badan 106 cm dan lebar bentangan sayap maksimum 1,83 m. Pelikan terbesar ketika ini ialah undan dalmasia (Pelecanus crispus) dengan massa 15 kg dan panjang 183 cm, dengan lebar bentangan sayap hingga 3,5 m. Undan australia mempunyai paruh terpanjang di antara burung lainnya.
Pelikan ialah perenang yang baik, dengan kaki mereka yang pendek dan berpengaruh serta berselaput.



Pelikan bersarang secara koloni. Pelikan mempunyai kehidupan sosial yang rumit, sekelompok pelikan jantan mengejar satu pelikan betina di udara, di darat, atau di air dengan saling menunjuk atau menyentuhkan paruh mereka satu sama lain. Proses ini sanggup diselesaikan dalam satu hari. Spesies yang bersarang di pepohonan mempunyai cara yang lebih simpel, pelikan jantan mempromosikan diri mereka untuk pelikan betina.

Kopulasi berlangsung segera sesudah mendapat pasangan dan berlanjut selama 3 hingga 10 hari sebelum telur dikeluarkan. Pelikan jantan membawakan material pembuat sarang, kemudian pelikan betina membentuk struktur sarang yang praktis dari material tersebut.
Kedua induk, jantan dan betina, mengerami telur di atas atau di bawah kaki mereka. Semua spesies menelurkan setidaknya dua telur. gangsa maritim atau burung pelikan juga termasuk salah satu satwa yang dilindungi di indonesia


16. kuntul, bangau putih ( banyak sekali tempat )

 
satwa yang dilindungi di indonesia season  satwa yang dilindungi di indonesia season 2
satwa yang dilindungi di indonesia season 2
Entah siapa yang memberi nama sicantik bangau putih berleher jenjang dengan sebutan "burung kuntul", pada lampiran PP 7 tahun 1999 yang memuat daftar satwa liar dilindungi, burung kuntul disamakan dengan bangau putih dan salah satunya berbahasa latin Bubulcus ibis, dalam kamus besar bahasa indonesia kuntul dideskripsikan berupa burung bangau berbulu putih, pemangsa ikan, katak, dsb nya (nomina), sedangkan dalam buku burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan buah karya MacKinnon dkk Bubulcus ibis ialah nama latin untuk burung kuntul kerbau, dalam buku tersebut ada 6 jenis burung kuntul yaitu:

  1. burung kuntul karang;
  2. burung kuntul cina;
  3. burung kuntul besar;
  4. burung kuntul perak;
  5. burung kuntul kecil;
  6. burung kuntul kerbau.
burung kuntul  termasuk satwa yang dilindungi di indonesia , sebagaimana tertuang dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 bahwa:
  1. Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) aksara a), diancam dengan pidana penjara paling usang 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
  2. Barang Siapa Dengan Sengaja menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati (Pasal 21 ayat (2) aksara b), diancam dengan pidana penjara paling usang 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
  3. Dengan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau mempunyai kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibentuk dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; (Pasal 21 ayat (2) aksara d), diancam dengan pidana penjara paling usang 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));


17. ibis putih, pelatuk besi ( banyak sekali tempat )

satwa yang dilindungi di indonesia season  satwa yang dilindungi di indonesia season 2
satwa yang dilindungi di indonesia season 2
Satwa yang dilindungi di indonesia lainnya ialah burung pelatuk besi, Pelatuk besi (bahasa Latin: Dinopium javanense) ialah spesies burung dari keluarga Picidae, dari genus Dinopium. Burung ini merupakan jenis burung pemakan semut, kalajengking, kecoa, serangga lain yang mempunyai habitat di hutan sekunder, hutan dataran rendah agak terbuka, mangrove, perkebunan, pekarangan, tersebar hingga ketinggian 1.000 m dpl.


Pelatuk besi mempunyai badan berukuran sedang (30 cm). Muka bersetrip hitam dan putih. Mahkota dan jambul merah (jantan) atau hitam bercoret putih (betina). Punggung dan tunggir merah. Mantel dan epilog sayap keemasan. Dada terlihat berbelang, berbulu putih dengan warna putih pada tepi.
Perbedaan dengan Pelatuk tunggir emas: Hanya satu setrip malar hitam lebar. Tidak ada bercak putih pada leher belakang. Hanya satu jari kaki belakang. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam dengan tiga jari kedepan. Hidup berpasangan, saling memanggil secara teratur.
Sarang berupa lubang pada pohon tinggi. Telur berwarna putih, jumlah 2-3 butir. Berbiak bulan April, Mei, Juli, November, Desember.



18. ibis hitam, roko-roko ( banyak sekali tempat )

satwa yang dilindungi di indonesia season  satwa yang dilindungi di indonesia season 2
satwa yang dilindungi di indonesia season 2

Ketika sedang mencari makan, Ibis rokoroko yang berjulukan ilmiah Plegadis falcinellus lebih aktif tetapi kurang waspada dari pada bangau. Burung jenis ini umumnya suka bergerombol, mencari makan dalam kelompok kecil di rawa-rawa dan kadang di sawah di Jawa dan Sulawesi. Seluruh tubuhnya tampak hitam tetapi dalam cahaya yang terperinci bergotong-royong lebih berwarna kadru mengilap. Pernah terlihat membentuk kelompok 50 atau 60 ekor di sekitar Surabaya, dan sekitar 40 pasang berbiak di P. Dua, dimana juga terdapat beberapa Ibis Cucukbesi Threskiornis melanocephalus (Black-headed Ibis). Burung ini lebih besar ukurannya (75 cm), umumnya bertubuh putih dengan kepala dan paruh hitam. Populasi Ibic Cucuk-besi yang cukup besar terdapat di pesisir timur Sumatera, ibis hitam juga termasuk salah satu dari satwa yang dilindungi di indonesia.

19. kawak merah ( banyak sekali tempat )

 
satwa yang dilindungi di indonesia season  satwa yang dilindungi di indonesia season 2
satwa yang dilindungi di indonesia season 2
Kowak-malam merah (Nycticorax caledonicus) ialah spesies burung dalam famili Ardeidae. Burung ini berukuran sedang (50 cm) dengan leher pendek dan paruh panjang. Warna mayoritas merah karat pada tubuh.

Kowak-malam merah tersebar di Filipina, Indonesia belahan timur, dan Australasia. Burung ini terdiri dari lima subspesies, dengan daerah persebaran:
  1. N. c. caledonicus (Gmelin, 1789), tersebar di Caledonia Baru.
  2. N. c. manillensis (Vigors, 1831), tersebar di Filipina, Kalimantan belahan timur dan Sulawesi.
  3. N. c. hilli (Mathews, 1912), tersebar di Australia ke utara hingga Jawa dan Papua.
  4. N. c. mandibularis (Ogilvie Grant, 1888), tersebar di Gugus Kepulauan Bismarck hingga Kepulauan Solomon.
  5. N. c. pelewensis (Mathews, 1926), tersebar di Kepulauan Palau dan Caroline.
Kowak-malam merah menghuni daerah danau, rawa dan sungai, hutan mangrove serta padang rumput tergenang. Pada siang hari, burung ini bersembunyi di tempat beristirahat atau berkoloni di pohon yang rimbun dan pada waktu senja keluar untuk mencari makan. Kowak-malam merah bersarang secara komunal di akrab perairan. Jumlah telur burung ini lima butir berwarna hijau muda, dierami selama 22 hari. Burung muda mulai keluar dari sarang dan mencar ilmu terbang sesudah berumur 42-49 hari sesudah menetas.  burung kawak merah juga dihentikan diburu sebab termasuk satwa yang dilindungi di indonesia.


20. alap-alap putih atau alap alap tikus ( banyak sekali tempat )

 
satwa yang dilindungi di indonesia season  satwa yang dilindungi di indonesia season 2
satwa yang dilindungi di indonesia season 2

Dan satwa yang dilindungi di indonesia pada season ke 2 ini ialah burung alap-alap putih, Alap-alap putih (Accipiter novaehollandiae) atau elang-alap kelabu merupakan spesies burung pemangsa berukuran sedang dari keluarga Accipitridae.
Alap-alap putih mempunyai kepala dan punggung berwarna abu-abu pucat, ujung sayap gelap, dada dan ekor berwarna abu-abu dan belahan bawah berwarna putih. Burung ini merupakan satu satunya burung pemangsa di dunia yang sepenuhnya berwarna putih.

Alap-alap putih mempunyai badan berukuran 40–55 cm dengan bentangan sayap 70–110 cm. Burung betina jauh lebih besar dari burung jantan, dengan berat sekitar 680 gram, sedangkan burung jantan hanya sekitar 350 gram.

Alap-alap putih banyak ditemukan di sepanjang pantai utara, timur dan selatan-timur Australia, Tasmania dan adakala Barat Australia, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Selandia Baru, Papua Barat dan Kepulauan Solomon.

Alap-alap putih merupakan binatang monogami. Mereka berpasangan seumur hidup, berkembang biak dari bulan Juli hingga Desember. Mereka menciptakan sarang di pohon yang tinggi dengan memakai ranting pohon yang dilapisi dengan dedaunan. Burung betina akan bertelur 2 - 3 butir, dengan masa pengeraman sekitar 35 hari. Anak burung akan menjadi sampaumur 35 - 40 hari sesudah menetas.
Burung betina biasanya akan menghabiskan waktu untuk mengerami dan memberi makan anaknya, sedang burung jantan berburu.

Itulah artikel tentang  satwa yang dilindungi di indonesia season 2, satwa yang dilindungi lainnya akan menyusul di lain waktu, dinantikan ya . hanya di BLOGGER JEMO LINTANK :)

tag : satwa yang dilindungi di indonesia season 2,satwa yang dilindungi di indonesia season 2, satwa yang dilindungi di indonesia season 2 satwa yang dilindungi di indonesia season 2 satwa yang dilindungi di indonesia season 2 satwa yang dilindungi di indonesia season 2, satwa yang dilindungi di indonesia season 2, satwa yang dilindungi di indonesia season 2, satwa yang dilindungi di indonesia season 2