Showing posts with label Motivasi dan Inspirasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi dan Inspirasi. Show all posts

Motivasi : Gantungkan Impian Dan Percayalah Pada Kesempatan

MOTIVASI : GANTUNGKAN HARAPAN DAN PERCAYALAH PADA KESEMPATAN

 GANTUNGKAN HARAPAN DAN PERCAYALAH PADA KESEMPATAN Motivasi : GANTUNGKAN HARAPAN DAN PERCAYALAH PADA KESEMPATAN
GANTUNGKAN HARAPAN DAN PERCAYALAH PADA KESEMPATAN


            Kehilangan harapan lebih menyiksa daripada kehilangan seseorang ataupun kehilangan harta benda, harapan merupakan salah satu kunci biar kita terus bangun dan semangat, harapan menciptakan kita terus berkeinginan untuk tidak berhenti dalam menggapai impian, seorang yang kaya raya ataupun seorang raja dan ratu hidupnya akan menderita kalau kehilangan harapan. Sebaliknya, seorang yang miskin tetap akan senang jikalau masih ada harapan di dalam dirinya.

            Tentu saja bukan harapan yang berlebihan, dikala kita menanam sebuah biji, kita tentu berharap biar sanggup memanennya. Ketika kita sekolah tentu saja kita berharap biar sanggup mendapat pengetahuan dan kedepannya sanggup mempunyai kegunaan bagi orang lain, serta mendapat pekerjaan yang layak, namun kalau harapan terlalu hiperbola resikonya menciptakan stress diri kita.

            Harapan menyerupai air hujan yang menetes ke tanah tandus, ia menawarkan kesejukan pada tanah tandus tesebut. Ketika kita bersedih, harapan kita tentu saja semoga itu akan menjadi kekuatan dan Allah menawarkan kita pahala dibaliknya, dengan harapan itu kita sanggup menjadi lebih segar dalam menjalani kehidupan.

            Harapan juga menyerupai akar, ia mengokohkan. Ketika kita mengalami kegagalan, harapan kita semoga saja kedepannya sanggup mendapat keberhasilan, dengan dengan begitu kita sanggup lebih besar lengan berkuasa menghadapinya.

            Ketika kita masih berpegang pada Allah, gantungkan harapan pada-Nya harapan untuk kekuatan dan kebaikan, dikala harapana tersebut tidak tercapai, bersabar. Allah lebih tahu yang tebaik untuk kita, bukan?

            Selain harapan, percaya pada kesempatan juga merupakan salah satu pendorong supaya hidup kita terus bersemangat.

            Saya pernah menyampaikan bahwa selama kita hidup kesempatan akan selalu ada, kesempatan untuk memperbaiki diri, kesempatan untuk berkarya, kesempatan untuk mengejar mimpi. Tuhan akan terus menawarkan kesempatan untuk hamba-Nya biar terus berubah dari hal buruknya. Tuhan menawarkan kesempatan kepada hamba-Nya untuk meningkatkan derajatnya sendiri, dengan usahanya sendiri. Sebenarnya Tuhan sudah sangat baik, dikala kita hidup, kesempatan akan selalu ada dan kesempatan tersebut akan dilarang hingga Tuhan bilang “STOP” pada nyawa kita.

            Harapan dan kesempatan yaitu dua hal yang perlu kita yakini, harapan akan menciptakan kita terus semangat, dan percaya bahwa adanya kesempatan akan menciptakan kita tidak takut untuk berubah.

Quote:

“Harapan itu menyegarkan dan menguatkan kalau tidak berlebihan, sedangkan percaya pada kesempatan akan menciptakan kita bangun lagi.”

INDRA SAPUTRA - BUKU SUGESTI PIKIRAN KE 2


Baca Juga : 


Motivasi : Gantungkan Impian Dan Percayalah Pada Kesempatan

MOTIVASI : GANTUNGKAN HARAPAN DAN PERCAYALAH PADA KESEMPATAN

 GANTUNGKAN HARAPAN DAN PERCAYALAH PADA KESEMPATAN Motivasi : GANTUNGKAN HARAPAN DAN PERCAYALAH PADA KESEMPATAN
GANTUNGKAN HARAPAN DAN PERCAYALAH PADA KESEMPATAN


            Kehilangan harapan lebih menyiksa daripada kehilangan seseorang ataupun kehilangan harta benda, harapan merupakan salah satu kunci biar kita terus bangun dan semangat, harapan menciptakan kita terus berkeinginan untuk tidak berhenti dalam menggapai impian, seorang yang kaya raya ataupun seorang raja dan ratu hidupnya akan menderita kalau kehilangan harapan. Sebaliknya, seorang yang miskin tetap akan senang jikalau masih ada harapan di dalam dirinya.

            Tentu saja bukan harapan yang berlebihan, dikala kita menanam sebuah biji, kita tentu berharap biar sanggup memanennya. Ketika kita sekolah tentu saja kita berharap biar sanggup mendapat pengetahuan dan kedepannya sanggup mempunyai kegunaan bagi orang lain, serta mendapat pekerjaan yang layak, namun kalau harapan terlalu hiperbola resikonya menciptakan stress diri kita.

            Harapan menyerupai air hujan yang menetes ke tanah tandus, ia menawarkan kesejukan pada tanah tandus tesebut. Ketika kita bersedih, harapan kita tentu saja semoga itu akan menjadi kekuatan dan Allah menawarkan kita pahala dibaliknya, dengan harapan itu kita sanggup menjadi lebih segar dalam menjalani kehidupan.

            Harapan juga menyerupai akar, ia mengokohkan. Ketika kita mengalami kegagalan, harapan kita semoga saja kedepannya sanggup mendapat keberhasilan, dengan dengan begitu kita sanggup lebih besar lengan berkuasa menghadapinya.

            Ketika kita masih berpegang pada Allah, gantungkan harapan pada-Nya harapan untuk kekuatan dan kebaikan, dikala harapana tersebut tidak tercapai, bersabar. Allah lebih tahu yang tebaik untuk kita, bukan?

            Selain harapan, percaya pada kesempatan juga merupakan salah satu pendorong supaya hidup kita terus bersemangat.

            Saya pernah menyampaikan bahwa selama kita hidup kesempatan akan selalu ada, kesempatan untuk memperbaiki diri, kesempatan untuk berkarya, kesempatan untuk mengejar mimpi. Tuhan akan terus menawarkan kesempatan untuk hamba-Nya biar terus berubah dari hal buruknya. Tuhan menawarkan kesempatan kepada hamba-Nya untuk meningkatkan derajatnya sendiri, dengan usahanya sendiri. Sebenarnya Tuhan sudah sangat baik, dikala kita hidup, kesempatan akan selalu ada dan kesempatan tersebut akan dilarang hingga Tuhan bilang “STOP” pada nyawa kita.

            Harapan dan kesempatan yaitu dua hal yang perlu kita yakini, harapan akan menciptakan kita terus semangat, dan percaya bahwa adanya kesempatan akan menciptakan kita tidak takut untuk berubah.

Quote:

“Harapan itu menyegarkan dan menguatkan kalau tidak berlebihan, sedangkan percaya pada kesempatan akan menciptakan kita bangun lagi.”

INDRA SAPUTRA - BUKU SUGESTI PIKIRAN KE 2


Baca Juga : 


Motivasi : 2 Pekerja Berbeda Yang Dirasakan

2 PEKERJA BERBEDA YANG DIRASAKAN
           

            Tersebutlah seorang kaya raya di suatu tempat, dia begitu rajin untuk bekerja. Hari-harinya dipenuhi target-target dan target. Kehidupannya selalu dipenuhi dengan hal-hal mewah, mobil, rumah, makanan. Hidupnya kebanyakan habis di kantor, dikelilingi dengan desingnya bunyi komputer, dan berisiknya bunyi kendaraan yang berlalu lalang.

            Kehidupannya sangatlah menyenangkan bagi orang yang melihatnya, namun tidak dengan apa yang dia rasakan. Ia lelah dengan semua itu. Ia tolong-menolong ingin bebas, tak mau terbelenggu dengan semua pekerjaan itu.

            Di lain tempat, di sebuah desa, ada seorang petani yang hidupnya sederhana. Hari-harinya juga sibuk bekerja, mencangkul, menyiangi rumput dan menanam biji-bijian. Hidupnya dikelilingi oleh udara segar, angin sepoi-sepoi, kicauan burung dan indahnya panorama alam. Petani itu senang sekali dengan kehidupannya.

            Diantara 2 pola di atas, berdasarkan anda apa yang mengakibatkan kedua orang itu berbeda, mengapa orang kaya bekerja dikantoran hidupnya sanggup menyebalkan, sedangkan si petani hidupnya bahagia? Coba tebak, apakah berdasarkan anda alasannya yakni si pekerja kantor tidak hidup bebas, sedangkan si petani hidup di alam bebas yang menyenangkan?

            Itu semua salah, kunci kebahagiaan si petani yakni ‘pikirannya’.

            Yah, pikiran yakni hal yang absurd sekali, pikiran sanggup menciptakan sesuatu yang manis menjadi pahit dan sanggup pula menciptakan yang pahit menjadi manis
.
            Sebenarnya pemain pertama yang bekerja di kantor hidupnya sudah sangat menyenangkan, siapa yang tidak mau hidup kaya, serba kecukupan. Namun orang itu pemikirannya tidak mengarah ke sisi baiknya, dia hanya sibuk memikirkan ke arah buruknya.

            Hidup memang begitu, saat kita sibuk memikirkan hal buruk, maka yang buruklah yang akan nampak, namun saat kita fokus ke arah yang menyenangkan, keluarga, sobat dan lain sebagainya, maka yang baguslah yang akan nampak.

            Kita tidak akan sanggup menikmati hasil yang kita dapat, pabila pikiran kita sibuk mengarah ke sesuatu yang belum kita dapat.

            Dr. Samuel Johnson menyampaikan “Kebiasaan melihat sisi baik dari semua peristiwa, jauh lebih berharga daripada mendapat penghasilan seribu pounsterling dalam setahun”.

Quote

“Pikirkan hal baik, maka yang baik akan menampakkan diri”