Showing posts with label Yang patut dicontoh dari 5 Negara Maju berikut. Show all posts
Showing posts with label Yang patut dicontoh dari 5 Negara Maju berikut. Show all posts

Yang Patut Dicontoh Dari 5 Negara Maju Berikut

Yang patut dicontoh dari 5 Negara Maju berikut - Ada banyak negara maju di bumi kita ini, tapi saya hanya membuat yang patut dicontoh dari 5 Negara Maju saja, negara maju sudah niscaya mempunyai kebiasaan-kebiasaan positif di banding dengan negara-negara berkembang, nah kebiasaan-kebiasaan positif itulah yang patut di pola oleh kita semua, apa saja yang patut dicontoh dari negara maju tersebut? Yuk kita bahas :

 Ada banyak negara maju di bumi kita ini Yang patut dicontoh dari 5 Negara Maju berikut
Yang patut dicontoh dari 5 Negara Maju berikut


1. Jepang ( Jepang yaitu Negara Maju di Benua asia )
Berikut yang patut dicontoh dari Negara Jepang

1. Kerja Keras

Sudah menjadi diam-diam umum bahwa bangsa Jepang yaitu pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang yaitu 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah kendaraan beroda empat dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat kendaraan beroda empat yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melaksanakan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat yaitu sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menunjukan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.
*wiiww , pngen ahh :)

2. Malu

Malu yaitu budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadiritual semenjak abad samurai, yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (menteri, politikus, dsb) yang terlibat problem korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin yaitu belum dewasa SD, Sekolah Menengah Pertama yang kadang bunuh diri, lantaran nilainya buruk atau tidak naik kelas. Karena aib jugalah, orang Jepang lebih bahagia menentukan jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka aib terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi janji umum.
*termasuk aib kalo korupsi kan ? what about our country ? urei nee ...

3. Hidup Hemat

Orang Jepang mempunyai semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme hiperbola ini nampak dalam banyak sekali bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga hingga separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.
*heuu , susah , ak jga pngen hemat

4. Loyalitas

Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi.Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan hingga pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau mendapatkan fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. Inovasi

Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang membuatkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil membuatkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun yaitu Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa membuatkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.
*hanya membuatkan , tidak usah menciptakan

6. Pantang Menyerah

Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua susukan ke luar negeri, Jepang sangat tertinggaldalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat mengikuti keadaan dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia .

Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita. Rentetan peristiwa terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. TernyataJepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih bisa merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehinggamenjadi kerajaan bisnis di abad kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika memperlihatkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke banyak sekali negara lain. Tapi risikonya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus mencar ilmu dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).
*harus bisa !! gak boleh frustasi !

7. Budaya Baca

Jangan kaget kalau anda tiba ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik belum dewasa maupun bakir balig cukup akal sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, Sekolah Menengah Pertama maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku aneh (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku aneh sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampaijaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa ahad semenjak buku asingnya diterbitkan.

*nah loh ? ayo tingkatkan kecintaan pada buku , jgn anggap anak yng suka baca buku cupu ,gak gaol , anak yng ga suka baca buku itu yang gak gaol !! :))

8. Kerjasama Kelompok

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanyadi dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga ibarat itu, mengerjakan kiprah mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” yaitu ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”

2.  Amerika Serikat ( Amerika serikat yaitu Negara Maju Di benua Amerika )

Yang Patut dicontoh dari Negara Amerika yaitu :
 
1. Hampir selalu sempurna waktu dalam setiap hal, termasuk aktivitas kedatangan alat transportasi, kalaupun ada keterlambatan, biasanya tidak lebih dari 3-5 menit.
2. Saat di transportasi umum, hampir selalu melihat orang-orang membaca buku baik itu paper book maupun e-book. Daya baca masyarakatnya tinggi.
3. Sering terdengar kata sapaan ramah, "How are you?" "Have a good day," dan sejenisnya, meskipun dari orang yang ga dikenal, terutama kasir toko ato pelayanan publik.
4. Apabila ada yang bersin, hampir selalu ada orang disekitarnya yang mengucapkan, "Bless you."

5. Lebih bahagia berjalan kaki, meskipun relatif jauh.
3. Rusia ( Rusia yaitu Negara Maju di Benua Eropa )

Yang Patut di pola dari Rusia Adalah :

1. bersikap tegas dalam fora internasional

Ketika Ukraina bergejolak dan pemimpinnya  hengkang ke Rusia, Rusia dengan sigap melindungi kepentingan Russia di Crimea. Banyak negara memprotes tindakan Rusia yang dianggap mengintervensi Ukraina tapi Russia tidak peduli denga semua celotehan tersebut. Panser dan pesawat tempur di siapkan dan semua tempat-tempat vital dijaga dan di kawal pasukan Russia ataupun Milisi Russia.
Begitulah seharusnya sebuah negara bertindak dalam melindungi kepentingan negara sekaligus kepentingan rakyatnya. Saya kagum lantaran gres kali ini Russia bersikap tegas dalam fora internasional. Dia tidak memperdulikan perilaku dan kecaman Amerika dan China, juga permintaan PBB. Sekali kepentingan Russia terganggu maka Russia segera mengambil sikap.

2. Senyuman
Satu lagi hal yang khas di Rusia yaitu pada umumnya orang tidak tersenyum kepada orang asing. Orang Eropa dan Amerika tersenyum kepada siapa pun, sedangkan orang Rusia hanya akan tersenyum kepada Anda jikalau mereka benar-benar menyukai Anda.( Tapi indonesia udah termasuk murah senyum koq. kan indonesia pernah sanggup penghargaan negara termurah senyuman di seluruh dunia )

3. “Apa kabar?”
Di Barat, pertanyaan “How are you?" hampir selalu pertanyaan basa-basi yang tidak perlu dijawab dengan sungguh-sungguh. Namun di Rusia, orang aneh sering kali mendapatkan tanggapan panjang lebar ketika mereka bertanya, “Kak dela?”. Ada kisah wacana seorang penulis Rusia yang sangat kesal dengan pertanyaan itu. Ia menjawab pertanyaan tersebut dengan menceritakan secara rinci apa saja yang telah terjadi kepadanya dalam beberapa hari terakhir, memegang pundak orang yang bertanya dan tidak melepaskannya hingga ia selesai mengatakan tanggapan lengkap. Setelah beberapa waktu, semua orang mulai menjauhinya dan pertanyaan yang mengganggu ini pun tidak ditanyakan lagi. Jadi, pertanyaan "Apa kabar?" di Rusia ibarat mirip senyuman Rusia: orang-orang melakukannya dengan sungguh-sungguh.

4.  Perancis (Perancis yaitu Negara maju di benua eropa)

Yang patut di pola dari negara perancis yaitu :

1. MENGKONSUMSI MAKANAN "ASLI"
Makanan orisinil maksudnya yaitu makanan jaman dahulu sebelum pertanian dilumuri dengan pupuk dan pestisida kimia, sebelum ayam-ayam dan sapi disuntik hormon dan sapi diberi makan rumput bukan makanan buatan dari "daleman" binatang (yang dicurigai sebagai penyebab munculnya penyakin sapi gila sekitar 10 tahun lalu), dan sebelum teknologi transgenik diperkenalkan. Bisa dikatakan, makanan mereka yaitu makanan organik. Pertanian organik mereka sangat baik dan orang Perancis memakan makanan segar yang ditanam secara lokal, bukan makanan kemasan yang sudah dilabel, diberi zat pengawet dan dan banyak diolah. Mungkin ibarat dengan di Indonesia, mengingat ibu-ibu juga sering belanja ke pasar tradisional. Sekalipun demikian, di Indonesia kebanyakan pertaniannya tidak organik, banyak memakai pupuk dan pestisida kimia, sehingga tetap kurang sehat.

2. MENGKONSUMSI MAKANAN RELATIF SEDIKIT
Berbeda dengan masyarakat Amerika yang gemar makan, masyarakat Perancis makannya relatif lebih sedikit dan dari daerah makan pilihan. Mereka tidak asal saja menentukan daerah makan dan kurang suka dengan restoran fast food gaya amerika yang penuh kalori, lantaran nasionalismenya yang besar. Sedangkan di Indonesia makanan fast food ini justru disukai.

3. MENGUNYAH MAKANAN LEBIH LAMBAT DAN MENIKMATI
Dalam kenyataannya, menikmati makanan dengan lambat dan menikmati akan meningkatkan metabolisme dan pencernaan tubuh. Hal ini tidak terjadi jikalau kita yaitu orang yang sibuk. Kita berusaha makan secepat-cepatnya sebelum bekerja lagi. Hal ini sangat buruk bagi kesehatan. Padahal ada baiknya makanan dijadikan program yang sakral atau menghargai dikala makan tiba. Disamping itu makanan perlu dinikmati dan jikalau memungkinkan makan bersama orang lain juga. Bila Anda berkunjung ke negeri ini, Anda akan jarang menemui produk snack di supermarket. Ini lantaran mereka sangat menikmati makanan yang tersaji di waktu makan. Kalaupun ingin ngemil, mereka cenderung menentukan makanan ringan sehat, ibarat buah.

4. SERING BERJALAN KAKI
Kota di Perancis didesain sehingga penduduknya bisa memenuhi keperluan (seperti berbelanja) hanya dengan berjalan kaki. Ini baik untuk memperabukan kalori atau sekedar sarana refreshing. Ini merupakan tradisi yang masih tetap terpelihara, orang Perancis jarang memakai kendaraan bermotor, mereka lebih suka berjalan kaki. Baik hanya sekedar ke pasar atau ke kantor, mereka lebih menentukan jalan kaki atau naik sepeda. Jika di Indonesia, orang seringkali naik angkot hanya untuk pergi ke toko yang jaraknya puluhan meter saja.


 5. Singapura ( Singapura yaitu negara maju di Benua Asia )

Yang Patut dicontoh dari negara singapura yaitu :

1. Tepat Waktu
Ketika hendak ke Singapura, hal pertama yang disampaikan guide kami yaitu tepat waktu. Kalau di tiket ferry tertera, jam berangkat (boarding) 07.10 WIB, maka kita harus hingga di pelabuhan paling tidak setengah jam sebelumnya. Bagi yang terlambat, siap-siap saja membeli tiket baru. Kenapa tidak ada toleransi? Karena keterlambatan kapal di Batam, besar lengan berkuasa terhadap aktivitas keberangkatan di Singapura. Warga Singapura sangat menghargai waktu. Di negara kita justru sebaliknya, yang membudaya malah ‘jam karet’

2. Tertib
Setelah hingga di Harbour Front (pelabuhan bahari di Singapura), pelajaran berikutnya yaitu antre dengan tertib. Hal ini terlihat ketika satu per satu pengunjung (penumpang kapal) diperiksa dokumennya (paspor dll) di kantor imigrasi. Selama di garis antrian, jangan coba-coba usil, apa lagi saling mendorong. Mengantri secara tertib di Singapura, tidak hanya dikala investigasi dokumen di kantor imigrasi. Bahkan ketika menunggu taksi, kita juga harus antri di daerah khusus yang disediakan lantaran taksi di negara kota ini tidak berhenti di sembarang tempat

3. Menjaga Kebersihan
Disiplin berikutnya yaitu disiplin menjaga kebersihan. Di Singapura, kita melihat sampah hanya di daerah sampah. Tidak ada sampah yang ‘berkeliaran’ mengganggu pandangan mata, walaupun itu hanya puntung rokok atau bungkus permen atau sobekan kertas. Di Singapura juga ada selokan. Tapi dikala selokan dibersihkan, lumpurnya tidak dibiarkan acak-acakan di pundak jalan, namun dimasukkan dalam kantong plastik kemudian diangkut ke daerah pembuangan. Di negara kita, sampah berhamburan di tepi (kiri-kanan) jalan!

4. Dispilin berlalu lintas
Dalam hal disiplin berlalu-lintas, warga Singapura yaitu jagonya. Seumpama Anda warga Singapura sedang berkendara, kemudian melanggar rambu kemudian lintas, misalnya, berhenti bukan di daerah pemberhentian atau melintas di jalur yang salah. Yakinlah, surat tilang sudah menunggu Anda di rumah.

5.Memelihara Tanaman
Warga Singapura juga disiplin dalam memelihara tanaman, khususnya di taman yang berada di area  publik (public space). Merusak tanaman, seumpama mencabut atau mematahkan ranting pohon, bisa kena denda. Itu sebabnya, walau disesaki gedung pencakar langit, taman-taman tetap asri.

6. Menjaga Keamanan
Pelajaran terakhir yaitu disiplin menjaga keamanan. Polisi di Singapura sangat concern terhadap problem keamanan dan mereka siap pundak membahu menjaga keamanan. Jika tak percaya, cobalah mencuri, dijamin dalam waktu kurang dari lima menit anda akan masuk ‘ofis’ (office).

Itulah Yang patut di pola dari negara Maju, dengan mencontoh kebiasaan-kebiasaan postitf dari negara-negara tersebut mudah-mudahan berdampak positif pula untuk negara kita, tapi untuk mencontoh kebiasaan tersebut harus dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu.

Tag : Yang patut di pola dari 5 Negara Maju berikut, Yang patut di pola dari 5 Negara Maju berikut, Yang patut di pola dari 5 Negara Maju berikut, Yang patut di pola dari 5 Negara Maju berikut, Yang patut di pola dari 5 Negara Maju berikut,Yang patut di pola dari 5 Negara Maju berikut. Yang patut di pola dari 5 Negara Maju berikut