50 Fakta Pembulian Yang Sering Terjadi Di Lingkungan Masyarakat

50 Fakta Pembulian Yang Sering Terjadi di Lingkungan Masyarakat - Pembulian atau Bullying yakni Hal yang biasanya disebut ketika ada yang menganggu. Berikut 50 Fakta Pembulian Yang Sering Terjadi di Lingkungan Masyarakat :

 Fakta Pembulian Yang Sering Terjadi di Lingkungan Masyarakat  50 Fakta Pembulian Yang Sering Terjadi di Lingkungan Masyarakat
50 Fakta Pembulian Yang Sering Terjadi di Lingkungan Masyarakat. Sumber Foto : HUKUM ONLINE


1. Setengah dari semua anak dibully beberapa waktu selama tahun-tahun sekolah mereka. Lebih dari 10% dari mereka dibully.

2. Banyak orang bau tanah di Luar Negeri membiarkan belum dewasa mereka untuk menjalani operasi plastik untuk memerangi bullying. Misalnya, Samantha Shaw, seorang siswi kelas 1, menjalani operasi untuk mendapatkan indera pendengaran yang lebih kecil untuk mencegah beliau ditindas. [12]

3. Lebih dari 30% dari belum dewasa yang menderita laporan alergi masakan sering dibully (Diganggu) di sekolah. Sementara Alergi masakan mempengaruhi sekitar tiga juta anak. [13]

4. Gadis Ngebully dalam kelompok lebih dari yang pria lakukan. [11]

5. Meskipun anak wanita cenderung memakai bentuk emosional untuk membully, penelitian menyampaikan bahwa belum dewasa wanita menjadi lebih menderita fisik daripada mereka di masa lalu. [11]

6. Kata "bully" pertama kali dipakai pada tahun 1530 dan awalnya diterapkan untuk kedua jenis kelamin dan berarti "Sayang." Ini yakni dari Boel Belanda, yang berarti "kekasih" atau "saudara." Sekitar kurun ketujuh belas, istilah mulai berarti "baik-baik saja sesama, "" menggertak, "dan kemudian menjadi " melecehkan orang yang lemah. "[8]

7. Anak pria cenderung menggertak berdasarkan kelompok, menyerupai "atlet" versus "non-atlet." Anak wanita cenderung menggertak berdasarkan status sosial, menyerupai "populer" vs. "non-populer." [17]

8. Bullying terjadi bukan hanya di Amerika Serikat tetapi juga di seluruh dunia. peneliti internasional telah menyampaikan bahwa intimidasi di sekolah yakni yang sering terjadi. [1]

9. Beberapa faktor meningkatkan risiko anak diganggu, termasuk orangtua  yang kurang mengkontrol, sakit atau cacat, pasif, fobia sosial, agoraphobia, dan tingkat yang lebih tinggi dan ekspresi kecemasan umum. [10]

10. Para peneliti telah menemukan bahwa intimidasi tugas (orang-orang yang membully dan korban-korban mereka) tetap cukup stabil di seluruh sekolah. Misalnya, bahkan sesudah beralih ke kelas baru, korban bullying terus menjadi korban. Namun, pada usia ke 23 tahun, tugas sering berubah dan korban bullyng yakni yang tidak diganggu atau terisolasi secara sosial. [14]

11. Rata-rata Campur tangan Guru terjadi dalam hanya satu dari 25 insiden. [15]

12. Anak-anak yang mempunyai kesulitan mencar ilmu atau Attention Deficit-/ Hyperactivity Disorder lebih cenderung diganggu daripada belum dewasa lain.

13. " korban Bully- " yakni mahasiswa yang sanggup menjadi pengganggu dan korban. Mereka sering menjadi korban dan kemudian mulai menimbulkan sikap yang sama pada orang lain. Baik mereka yang membully dan korban berada pada risiko yang lebih tinggi untuk depresi, hubungan-konflik tinggi, penyalahgunaan zat, sikap hiperaktif, dan pembolosan sekolah. [15]

14. Para peneliti mencatat bahwa jikalau korban perkelahian bullying dan pengganggu menang, kerugian ini hanya akan menciptakan persoalan lebih jelek bagi korban. Akibatnya, peneliti beropini bahwa melawan tidak harus didorong. Sebaliknya, anak harus didorong untuk menjauh dan memberitahu orang cukup umur jikalau ia merasa ada orang yang berniat menyakitinya. [15]

15. Mereka yang merasa diintimidasi di kelas 6 lebih mungkin untuk melaporkan perasaan kesepian enam tahun kemudian. Mereka yang diganggu di kelas 6 merasa lebih terang-terangan bergairah di kelas 12. [14]

16. Anak-anak dengan kondisi medis yang mempengaruhi penampilan mereka, menyerupai spina bifida dan cerebral palsy, lebih mungkin untuk diganggu. [4]

17. Anak-anak yang mengalami obesitas lebih mungkin untuk diganggu. Selain itu, gadis-gadis kelebihan berat tubuh dan obesitas lebih mungkin diganggu secara fisik. [6]

18. anak diabetes yang bergantung pada insulin mungkin lebih rentan untuk  diintai oleh bullying. [4]

19. Lebih dari 83% dari orang cukup umur yang bicara gagap menyampaikan ketika belum dewasa merekasering diganggu. Sekitar 71% menyampaikan bahwa bullying terjadi setidaknya sekali seminggu. [4]

20. Remaja yang gay sering mengalami intimidasi intens sehingga mereka tidak mendapatkan pendidikan yang memadai. Mereka sering aib untuk melaporkan kasusnya. [5]

21. Banyak orang cukup umur yang korban intimidasi melaporkan bahwa dari waktu ke waktu, perasaan ketidakbahagiaan dan aib menurun. Namun, mereka yang ingat intimidasi sebagai intens menyakitkan terus menyampaikan harga diri yang rendah, depresi, kesempurnaan patologis, dan neurotisisme yang lebih besar. [14]

22. remaja gay tiga kali lebih mungkin dibandingkan remaja heteroseksual untuk melaporkan bahwa mereka diganggu. Sebaliknya, remaja gay sekitar 80% lebih mungkin dibandingkan heteroseksual menyampaikan mereka telah diintimidasi orang lain. [5]

23. Pengganggu lebih mungkin untuk terlibat dalam vandalisme, mengutil, pembolosan, dan penyalahgunaan zat daripada siswa yang tidak menggertak pada anak usia dini. Ada juga korelasi eksklusif antara penyalahgunaan zat dan kekerasan senjata dan sikap bullying. [15]

24. Megan Meier gantung diri tiga ahad sebelum ulang tahunnya yang ke-14-nya pada tahun 2006 sesudah mendapatkan pesan kejam di MySpace. Seorang ibu dari salah satu temannya sudah menciptakan rekening MySpace palsu untuk mengirim email yang melecehkan megen. Ibu tersebut didakwa atas bencana tersebut tapi dibebaskan lagi. [15]

25. Orang Tua yang Terlalu bergairah dan terlalu membolehkan apa saja untuk anaknya cenderung mempunyai anak yang suka membully. [15]

26. Penelitian terperinci menyampaikan bahwa belum dewasa usia 5 tahun yang terus-menerus mengamati intimidasi yang berlangsung dicentang atau diabaikan oleh orang cukup umur berada pada risiko yang lebih besar menjadi pengganggu .[15]

27. Ada korelasi antara bullying dan yang mengalami kekerasan. Sayangnya, pada ketika anak rata-rata memasuki TK, ia sudah menyaksikan 8.000 pembunuhan di televisi [15]

28. Sementara guru menyampaikan mereka melaksanakan intervensi 71% dari waktu dalam bencana bullying, siswa melaporkan bahwa guru hanya ikut campur sebanyak 25%. [15]

29. Anak pria yang paling mungkin untuk melaporkan intimidasi. [11]

30. Cyberbullying (pembulian dari dunia maya) yang seksual sanggup mengakibatkan pengganggu yang terdaftar sebagai pelanggar seks. [15]

31. Beberapa cyberbullies berpikir bahwa jikalau mereka memakai nama palsu, mereka tidak akan tertangkap. Tapi ada banyak cara untuk melacak pengganggu tersebut. Selain itu, hal-hal yang pengganggu posting online sanggup mempengaruhi aplikasi kuliah dan mendapatkan pekerjaan di masa depan. [15]

32. Jumlah remaja yang mengalami cyberbullying (Pembulian dari dunia maya) bervariasi dari 10% -40% atau lebih, tergantung pada usia kelompok dan bagaimana cyberbullying secara teknis didefinisikan. [15]

33. Cyberbullying sanggup sangat berbeda dari bullying. Pertama, korban sering tidak tahu siapa yang mengintimidasi mereka atau mengapa, alasannya yakni cyberbullies sanggup menyembunyikan identitas mereka dengan email anonim atau nama layar. Kedua, cyberbullying sanggup tiba dari virus, yang berarti lebih banyak orang menyadari intimidasi melalui Internet. Ketiga, lebih gampang untuk menjadi kejam memakai teknologi alasannya yakni pengganggu tidak perlu melihat balasan eksklusif dari korban-korban mereka. Akhirnya, banyak orang bau tanah dan guru tidak teknologi cukup cerdas untuk menyadari apa yang sedang terjadi secara online. [9]

34. Ada biasanya tiga jenis bullying. Sosial (tidak termasuk korban dari kegiatan, rumor), mulut (mengancam, mengejek, menggoda, kebencian), dan fisik (menendang, memukul, meninju, tersedak) [15

35. Ketika anak pria pengganggu, mereka cenderung memakai bahaya lebih dan intimidasi fisik pada anak pria dan perempuan. Gadis biasanya lebih mulut dan cenderung menargetkan gadis-gadis lain. [3]

36. Bullying sanggup terjadi di mana saja ada dirasakan atau ketidakseimbangan kekuasaan yang nyata, mulai dari dalam rumah ke tingkat internasional. [11]

37. Dua siswa yang terlibat dalam pembantaian Columbine tahun 1999 digambarkan sebagai siswa berbakat yang telah diganggu selama bertahun-tahun. Selama penembakan sekolah, 13 belum dewasa tewas, 24 luka-luka, danmereka   kemudian bunuh diri. [15]

38.Peneliti mencatat bahwa bullying meningkat di tahun-tahun sekolah dasar, puncak di sekolah menengah, dan kemudian menghilang  ketika SMA. Mereka juga mencatat bahwa kelas 6 yakni tahun terburuk bagi intimidasi. [11]

39. Akademis siswa berbakat, terutama mereka dengan talenta mulut yang tinggi, sering diganggu dan lebih mungkin dari siswa yang kurang berbakat untuk menderita secara emosional. [2]

40. Pada tahun 2007, lima negara terburuk untuk bullying di Taman Kanak-kanak hingga kelas 12 yakni (1) California, (2) New York, (3) Illinois, (4) Pennsylvania, dan (5) Washington.

41. Setiap hari, 160.000 siswa absen sekolah alasannya yakni mereka takut mereka akan diganggu. [7]

42. Tiga puluh persen dari siswa yang menyampaikan mereka telah diintimidasi menyampaikan mereka adakala membawa senjata ketika sekolah. [11]

43. Ini yakni mitos bahwa bullying kemungkinan besar akan berhenti jikalau diabaikan. Mengabaikan pengganggu memperkuat mereka dan mereka sanggup menganggu lebih sering lagi. [15]

44. Sangat mungkin bahwa jikalau seseorang diganggu di sekolah, mereka juga akan diganggu dalam angkatan kerja. [14]

45. Selebriti yang melaporkan ditindas di perguruan termasuk Lady Gaga (yang dilemparkan di kawasan sampah), Rosario Dawson (untuk yang datar dada), Fred Durst (dikenal sebagai underdog), Kate Winslet (untuk menjadi gemuk), dan Michael Phelps (untuk formulir kurus dan indera pendengaran besar). [16]

46. Sebuah jajak pendapat 2007 menemukan bahwa 1/3 dari pekerja, atau 54 juta orang Amerika, dilaporkan dibully di kawasan kerja [15]

47. Hanya 1 dari 10 korban cyberbullying memberitahu orang tua. Kurang dari 1 dalam 5 bencana cyberbullying dilaporkan ke polisi. [15]

48. Diperkirakan 40% -75% dari intimidasi di sekolah berlangsung selama istirahat, menyerupai ketika jam istirahat, ketika makan siang, di lorong, atau di toilet. [15]


49. Menurut sebuah survei tahun 2004 dari 4 melalui siswa kelas 8, 53% dari belum dewasa melaporkan bahwa mereka memakai internet untuk menyampaikan sesuatu yang negatif ihwal anak lain. [15]

50. Banyak dari orangtua tidak menyadari bahwa anak mereka tengah mengalami pembulian di sekolah. (Sebaiknya orangtua lebih memperhatikan anaknya lagi)

Demikianlah 50 Fakta Pembulian Yang Sering Terjadi di Lingkungan Masyarakat. Silahkan Dishare Jika bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "50 Fakta Pembulian Yang Sering Terjadi Di Lingkungan Masyarakat"

Post a Comment