Golongan Yang Mengingkari Masuknya Jin Ke Dalam Badan Insan (Kesurupan)


a. Kaum orientalis, musuh-musuh Islam yang tidak percaya kecuali kepada hal-hal yang bisa diraba panca indra.
b. Para andal filsafat dan antek-anteknya, mereka mengingkari keberadaan jin. Maka secara otomatis merekapun mengingkari merasuknya jin ke dalam badan manusia.
c. Kaum Mu’tazilah, mereka mengakui adanya jin tetapi menolak masuknya jin ke dalam badan manusia.
d. Prof. Dr. ‘Ali Ath-Thanthawi, guru besar Universitas Al-Azhar, Kairo. Ia mengingkari dan mendustakan terjadinya kesurupan alasannya jin dan menganggap hal itu hanyalah sesuatu yang direkayasa (lihat artikel Idhahul Haq fi Dukhulil Jinni Fil Insi, Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullahu)
e. Dr. Muhammad Irfan. Dalam surat kabar An-Nadwah tanggal 14/10/1407 H, menyatakan bahwa: “Masuknya jin ke dalam badan insan dan bicaranya jin lewat verbal insan yakni pemahaman ilmiah yang salah 100%.” (Idhahul Haq)
f. Persatuan Islam (PERSIS). Dalam Harian Pikiran Rakyat tanggal 5 September 2005, mengeluarkan beberapa pernyataan yang diwakili Dewan Hisbahnya, sebagai berikut: “Poin 7 …Tidak ada kesurupan jin, iktikad dan pengobatan kesurupan jin yakni dusta dan syirik.”
Semua pengingkaran atas kemampuan masuknya jin ke dalam badan insan yakni batil. Hanya terlahir dari sedikitnya ilmu akan perkara-perkara yang syar’i dan terhadap apa yang ditetapkan ahlul ilmi dari kalangan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Abdullah bin Ahmad bin Hambal berkata: “Aku pernah berkata pada ayahku: ‘Sesungguhnya ada sekumpulan kaum yang berkata bahwa jin tidak sanggup masuk ke badan insan yang kerasukan.’ Maka ayahku berkata: ‘Wahai anakku, tidak benar. Mereka itu berdusta. Bahkan jin sanggup berbicara lewat lidahnya’.” (Idhahu Ad-Dilalah, atau lihat Majmu’ul Fatawa, 19/10)
Berikut ini pernyataan para mufassir (ahli tafsir) berkenaan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبَا لاَ يَقُوْمُوْنَ إِلاَّ كَمَا يَقُوْمُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ

“Orang-orang yang makan riba tidak sanggup berdiri melainkan menyerupai berdirinya orang yang kemasukan setan karena (tekanan) penyakit gila.” (Al-Baqarah: 275)
 Al-Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullahu mengatakan: “Yakniq bahwa orang-orang yang menjalankan praktek riba ketika di dunia, maka pada hari final zaman nanti akan bangun dari dalam kuburnya menyerupai bangkitnya orang yang kesurupan setan yang dirusak akalnya di dunia. Orang itu seakan kerasukan setan sehingga menjadi menyerupai orang gila.” (Jami’ Al-Bayan Fi Tafsir Al-Qur`an, 3/96)
 Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu menegaskan: “Ayat ini adalahq argumen yang mementahkan pendapat orang yang mengingkari adanya kesurupan jin dan menganggap yang terjadi hanyalah faktor proses alamiah dalam badan insan serta bahwa setan sama sekali tidak sanggup merasuki manusia.” (Al-Jami’ li Ahkamil Qur`an, 3/355)
 Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: “Yakni mereka tidak akanq bangun dari kuburnya pada hari final zaman melainkan menyerupai bangkitnya orang yang kesurupan setan ketika setan itu merasukinya.” (Tafsir Al-Qur`anul ‘Azhim, 1/359)
——————————————
COURTESY : RAHASIA ALAM JIN – MISTERI KEHIDUPAN JIN – HAKEKAT JIN MENURUT AGAMA ISLAM – MENGATASI GANGGUAN KESURUPAN JINBACA KELANJUTANNYA DISINI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Golongan Yang Mengingkari Masuknya Jin Ke Dalam Badan Insan (Kesurupan)"

Post a Comment