Cara Melatih Psikologi Trading Dalam Bisnis Forex


Level Trader Forex di posisi apapun niscaya melibatkan emosi. Bisa jadi Anda yaitu seorang trader yang mempunyai tingkat kecerdasan yang luar biasa, namun percayalah bahwa hal tersebut tidak akan terlalu mempunyai kegunaan dalam trading kalau Anda tidak bisa menguasai emosi Anda. Bahkan, jangan terkejut kalau Anda menemui seorang trader yang kecerdasannya biasa-biasa saja namun bisa mendulang profit lebih banyak dan lebih konsisten daripada Anda alasannya yaitu ia mempunyai penguasaan emosi yang baik.

Pada kenyataannya, berbagai trader yang menemui kegagalan alasannya yaitu tidak bisa menguasai emosi. Beruntung Anda menemukan kami yang telah sudi mengingatkan Anda wacana pentingnya penguasaan emosi dalam trading. 🙂

Ada beberapa pameo yang sebetulnya sudah sangat masyhur di kalangan para trader, namun sayangnya berbagai yang mengabaikan. Berikut ini yaitu beberapa nasihat bijak yang sebaiknya Anda turuti ketika Anda memutuskan untuk terjun ke dalam dunia trading.

Plan your trade, trade your plan

Trading plan yaitu semacam aturan yang Anda terapkan untuk diri Anda sendiri. Rencanakan dengan baik setiap taktik trading Anda, dan sanksi rencana itu ketika datang waktunya tanpa ragu. Dalam chapter sebelumnya sudah dibahas mengenai pentingnya menjalankan trading plan dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Jangan pernah sekalipun Anda membiarkan diri Anda melanggar aturan yang sudah Anda buat sendiri. Percayalah bahwa kalau sekali saja – bahkan hanya sekali – Anda membiarkan aturan itu dilanggar, itu akan menjadi kebiasaan. Tanpa Anda sadari, tiba-tiba Anda sudah berada di bibir jurang kehancuran.

3M’s of successful trading: Mind, Method, and Money

“Mind” erat kaitannya dengan faktor psikologi, termasuk ketika nantinya Anda menerapkan trading plan dan administrasi resiko. Termasuk juga apakah nanti Anda akan berani menahan posisi terbuka yang sedang mengalami profit? Termasuk juga apakah nanti Anda akan berani menerapkan stop loss pada setiap transaksi Anda dan tidak terpengaruhi untuk membatalkan stop loss tersebut?

“Method” (metode) bekerjasama erat dengan sistem trading dan taktik yang Anda gunakan. Metode yang Anda gunakan sebaiknya yaitu metode yang sudah teruji keampuhannya. Bukan berarti metode yang 100% selalu profit, namun – sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya – mempunyai win-loss ratio yang baik.

“Money” yaitu uang. Tentang bagaimana kita mengelola modal kita dengan menerapkan administrasi modal yang baik, yang juga sudah dibahas dalam modul pembelajaran ini.

Ketiga “M” ini merupakan satu kesatuan yang dilarang dipisahkan. Harus harmonis antara metode yang dipakai dengan kemampuan modal, dan harus mempunyai keberanian untuk mengeksekusi transaksi menurut trading plan Anda.

Don’t be greedy

Semua orang (normal) niscaya oke bahwa serakah itu tidak baik. Itulah gunanya sasaran profit, yaitu untuk mencegah Anda untuk menjadi terlalu berangasan dalam memburu “ikan besar” namun membuang semua “ikan kecil” dari bejana Anda. Ketika harga sudah menyentuh sasaran profit Anda, sudahlah. Terima itu. Meskipun harga ternyata masih melanjutkan pergerakannya. Anda masih mempunyai banyak waktu untuk mencari peluang lain.

Demikian pula ketika pasar dengan bengisnya menghajar level stop loss Anda. Sudahlah. Terima saja. Jangan terpengaruh untuk membatalkan stop loss Anda ketika harga semakin mendekati level tersebut. Ingatlah bahwa stop loss itu intinya yaitu penyelamat akun Anda dari potensi kerugian yang semakin besar.

Cut your losses early, let your profits run

Jangan lakukan sebaliknya. Ini sangat penting, alasannya yaitu berbagai trader yang justru melaksanakan sebaliknya. Pahami bahwa tidak mengapa sesekali mengambil satu langkah mundur untuk mengambil dua langkah maju. Mungkin ketika ini terdengar gila bagi Anda, namun di luar sana berbagai trader yang besar lengan berkuasa berlama-lama menahan posisi loss ratusan pips namun dengan segera menutup posisi yang sedang profit meskipun gres beberapa pips saja. Kalau ini yang Anda lakukan, ibaratnya Anda mengambil satu langkah maju namun kemudian mundur sembilan langkah.

Don’t bet the farm

Jangan overtrade. Jangan terpengaruhi untuk melaksanakan transaksi dalam jumlah besar tanpa didukung oleh perhitungan dan administrasi modal yang baik. Banyak sekali trader yang melaksanakan hal itu hanya untuk satu tujuan: supaya cepat menghasilkan profit dalam waktu singkat. Mereka tidak ingat bahwa semakin besar jumlah transaksi yang dilakukan maka potensi kerugiannya pun akan semakin besar pula.

Intuition: friend or foe?

Intuisi itu mitra atau lawan?

Konon, trader yang berpengalaman akan mempunyai “insting pasar” yang lebih tajam.

Apakah benar?

Lalu apakah boleh memakai insting dalam trading?

Sepertinya kata yang lebih sempurna yaitu “intuisi” daripada “insting”. Insting itu lebih kepada kemampuan binatang dalam bertahan hidup. Ada seekor kucing dipelihara seseorang semenjak bayi. Tanpa induknya, alasannya yaitu anak kucing itu ditemukan terlantar di kawasan sampah.

Namun pada perkembangannya si anak kucing itu tetap tahu bagaimana caranya makan, membersihkan tubuh dan menutupi kotorannya dengan pasir, tanpa pernah diajari oleh pemiliknya. Ia tahu bagaimana melaksanakan hal-hal tersebut secara alamiah. Itulah insting.

Apakah ada orang yang diberkati dengan “insting pasar”? Entahlah. Namun sejauh ini bahkan trader terhebat pun memperoleh kemampuan dari mencar ilmu dan menurut pengalaman bertahun-tahun menggeluti pasar. Pengalaman itu memperkuat “intuisi”-nya sebagai trader. Mungkin saja ia bisa memperkirakan pergerakan harga selanjutnya dengan akurat, namun pada ketika itu intuisi-lah yang bekerja. Intuisi yang diperoleh dari pengalaman mengamati pasar selama bertahun-tahun.

Lalu apakah boleh trading hanya memakai intuisi? Itu terserah Anda. Namun sangat tidak disarankan trading tanpa sumbangan analisis yang obyektif.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Melatih Psikologi Trading Dalam Bisnis Forex"

Post a Comment