Perbedaan Referensi Pikir Orang Kaya Dan Orang Biasa

Setelah 3 dekade mewawancarai orang-orang terkaya di dunia, Steve Siebold, penulis buku berjudul 'How Rich People Think' (bagaimana cara berpikir orang kaya) berkesimpulan, ada perbedaan referensi pikir dan cara pandang yang terang soal uang, antara orang biasa atau masyarakat kelas menengah dengan orang-orang terkaya dunia.


"Orang-orang terkaya dunia melihat uang sebagai kemerdekaan dan kesempatan, bukan sebagai akar dari kekacauan. Kita sering berpikir bahwa uang yakni akar dari kekacauan atau malapetaka. Lalu kenapa kita berusaha untuk mendapat uang kalau hanya akar dari malapetaka?" kata Siebold.

Dalam bukunya, Sibold mengungkapkan 100 perbedaan cara berpikir antara orang biasa dengan kalangan miliuner di dunia. Berikut 5 perbedaan cara pikir orang biasa dan orang terkaya yang dikutip dari dailyfinance.com, Senin

1. Orang Biasa Berpikir Soal Menabung, Orang Kaya Berpikir Meningkatkan Pendapatan

Menabung

"Orang biasa berpikir menabung supaya uangnya melimpah, tapi terus merasa kekurangan uang," ujar Siebold. Jika anda mempunyai pendapatan Rp 200 juta per tahun dan menabung 10% dari pendapatan anda. Maka anda akan mendapat 20 juta di tamat tahun. Ini bukanlah cara untuk memperkaya diri, dan anda tidak akan kaya dengan cara ini.

Siebold mengatakan, orang-orang terkaya di dunia menabung juga, tapi pikiran mereka yang utama yakni untuk meningkatkan pendapatan, sehingga jumlah uang yang sanggup anda tabung lebih banyak.

2. Orang Biasa Menganggap Berwirausaha Sebagai Risiko, Orang Kaya Berwirausaha Untuk Makara Kaya


"Sebagian besar orang berpikir soal uang dengan cara yang biasa, misalkan, bila aku sanggup mendapat sekian rupiah per jam, maka aku akan mendapat lebih banyak lagi dengan bekerja lebih lama," ujar Siebold. Bahkan ada orang yang berpikir, kalau ingin kaya harus mendapat gelar MBA. Para orang-orang terkaya di dunia justru berpikir, cara menjadi kaya yakni dengan memberi jalan keluar bagi orang banyak dengan memperlihatkan ide. Dari ide-ide tersebut maka ia akan memperoleh uang.

Namun banyak orang berpikir, daripada menjadi abnormal alasannya memikirkan ide-ide segar dan belum tentu mendapat uang, maka mereka menentukan menjadi pegawai dan menganggap berwirausaha yakni risiko.

3. Orang Biasa Melihat Uang Secara Emosional, Orang Kaya Melihat Uang dengan Logika

Perbedaan Emosional

Ada perbedaan fundamental dari cara pandang orang biasa dan orang terkaya dunia melihat uang. Sieblod mengatakan, orang biasa dan bahkan yang berpendidikan sekalipun, sangat perhitungan memakai uangnya.

Namun orang-orang terkaya tidak khawatir kehilangan uangnya, alasannya mereka memakai uangnya untuk memperbesar pendapatannya di lalu hari. Seperti untuk berinvestasi tanpa memikirkan risikonya

4. Beda Cara Mencapai Target Antara Orang Biasa dengan Orang Kaya

Pemcapaian Target

Siebold mengatakan, orang-orang biasa dan kelas menengah tidak mempunyai keinginan besar lengan berkuasa untuk mencapai targetnya. Tapi orang-orang terkaya dunia sangat fokus dengan uang dan bisnis mereka. Bagi para orang-orang terkaya dunia, sasaran harus dicapai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan, bagi mereka taruhannya capai sasaran atau mati!

Karena itulah, orang-orang kaya ini sanggup memperoleh keinginan dan targetnya dengan cepat dan uangnya terus bertambah.

5. Orang Kaya Tidak Dikendalikan Oleh Keinginan

Pembatasan Keinginan

Donald Trump dan Richard Branson yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia sering berkeliling dunia dengan jet pribadinya. Sementara orang-orang biasa berpergian dengan kendaraan beroda empat dan tinggal di rumah sederhananya.

"Orang-orang kaya ini terus bertambah kekayaannya tiap hari. Saya melihat Naomi Judd (salah satu artis kaya) di TV, dan ia menyampaikan alasannya ia sanggup kaya yakni alasannya ia tidak pernah menghamburkan uangnya. Dia tidak mempunyai desainer langsung dan pemanis mahal. Inilah tipikal orang-orang kaya di dunia. Mereka tidak mewah," kata Siebold.

Pernyataan-pernyataan menyerupai ini telah didapatkan Siebold dari sejumlah orang-orang terkaya yang ia wawancarai.

"Jika anda kaya, maka anda bebas dan tidak diperbudaki oleh orang lain. Kemerdekaan ekonomi yakni salah satu faktor utama kesuksesan. Ini mengantar orang untuk memupuk kekayaannya," terang Siebold.

courtesy : http://bigcendol.blogspot.com/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perbedaan Referensi Pikir Orang Kaya Dan Orang Biasa"

Post a Comment