Komponen – Komponen Peta Dan Kelompok Peta

Komponen – komponen Peta dan kelompok peta - hai sobat , kali ini kita akan berguru perihal komponen-komponen peta. Yuk dibahas. 

 kali ini kita akan berguru perihal komponen Komponen – komponen Peta dan kelompok peta
Komponen –komponen  Peta dan kelompok peta


Kapan peta mulai ada dan dipakai manusia? Peta mulai ada dan dipakai manusia, semenjak insan melaksanakan penjelajahan dan penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana yaitu dalam bentuk skema mengenai lokasi suatu tempat. Pada awal periode ke 2 (87M-150M), Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “Atlas Ptolomaeus”.

Istila peta diambil dari bahasa inggris yaitu map. Kata itu berasal dari bahasa Yunani Mappa yang berarti taplak atau kain epilog meja. Menurut ICA (international Cartographic Association), peta ialah suatu citra atau representasi unsur-unsur kenampakan aneh yang dipilih dari permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Dengan demikian, peta ialah gambar, akan tetapi tidak semua gambar ialah peta.

Penggunan skala pada peta merupakan perbandingan antara bidang gambar dengan permukaan bumi sebenarnya. Permukaan bumi mustahil digambar sesuai ukuran aslinya, sehingga harus diperkecil dengan perbandingan tertentu. Karena peta sebagai citra permukaan bumi pada sebuah bidang datar, sedangkan bumi merupakan benda berbentuk bola maka untuk menciptakan peta, baik sebagian maupun seluruh permukaan bumi harus memakai teknik proyeksi tertentu. Ilmu yang mempelajari perihal pengetahuan dan teknik pembuatan peta disebut Kartografi, sedangkan orang yang jago menciptakan peta disebut kartografer.

Pada awalnya, pembuatan peta hanya untuk menggambarkan permukaan bumi yang bersifat umum. Setelah itu, peta berkembang sehingga menggambarkan hal-hal khusus yang diadaptasi dengan kebutuhan pembuat dan pengguna peta. Dengan demikian, peta yang biasa kau temukan sangat banyak jenisnya. Banyaknya jenis peta tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, contohnya tujuan pembuatan peta, jenis simbol dan skala yang digunakan, atau kecendrungan penonjolan bentuk fenomena yang akan digambarkan. Dari sekian banyak jenis peta, intinya sanggup dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu berdasarkan isi peta dan skala peta.

Menurut isi peta, dibedakan atas peta umu dan peta khusus :

1. Peta umum, ialah peta yang menggambarkan seluruh penampakan yang ada di permukaan bumi,, baik bersifat alamiah (misalnya sungai, danau,gunung, hutan dan laut) maupun budaya atau buatan insan (Misalnya : batas wilaya, jalan raya, kota, pelabuhan udara, perkebunan dan lain-lain). Contoh peta umum antara lain : peta dunia, peta korografi, peta rupa bumi dan peta topografi.
2. Peta khusus disebut pula peta tematik, ialah peta yang menggambarkan atau menyajikan warta penampakan tertentu (spesifik) di permukaan bumi. Pada peta ini, penggunaan simbol merupakan ciri yang ditonjolkan sesuai tema yang dinyatakan pada judul peta. Beberapa pola peta tematik antara lain : Peta iklim, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran penduduk, dll.

Menurut skala yang dibuat, peta sanggup dikelompokkan sebagai berikut :
1. Peta kadaster, yaitu peta yang memilki skala antara 1 : 100 hingga dengan 1 : 5.000. Contoh peta hak milik tanah.
2. Peta skala besar, yaitu peta yang mempunyai skala antara 1 : 5000 hingga dengan 1 : 250.000. Contoh peta Topografi.
3. Peta skala sedang, yaitu peta yang meiliki skala antara 1 : 250.000 saampa dengan 1 : 500.000 Contoh : Peta kabupaten per provinsi.
4. Peta skala kecil, yaitu peta yang mempunyai skala antara 1 : 500.000 hingga dengan 1 : 1.000.000. Contoh : Peta Provinsi di Indonesia.
5. Peta Geografi, yaitu peta yang mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000. Contoh : Peta Indonesia dan Peta dunia.

Peta yang baik harus dilengkapi dengan komponen-komponennya, biar peta muda dibaca, ditafsirkan dan tidak membingungkan bagi pengguna peta. Adapun komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam suatu peta yaitu sbb :

1. Judul peta

Judul peta memuat isi peta. Dari judul peta kau sanggup segera mengetahui daera mana yang tergambar dalam peta. Contoh : Peta penyebaran penduduk pula jawa. Peta tata Guna tanah Propinsi bali, peta Indonesia dan lainnya. Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Sebab, biasanya sebelum membaca isi peta, para pengguna niscaya terlebih dahulu membaca judul peta. Judul peta hendaknya memuat atau mencerminkan warta sesuai isi peta. Selain itu, judul peta jangan hingga menjadikan penafsiran ganda pada peta. Judul peta,  biasanya diletakkan dibagian tengah atas peta atau sanggup juga diletakkan di penggalan lain dari peta, asalkan tidak menganggu ketampakan dari keseluruhan peta.

2. Skala peta

Sekala ialah perbandingan antara jarak dua titik sembarang dip eta dengan jarak sebenarnya, dan satuan ukuran yang sama. Skala sangat dekat kaitannya yang disajikan. Skala peta dicara dengan memakai rumus :  Skala peta  = Jarak objek dip eta : Jarak Objek di muka bumi.

Bila ingin menyajikan data rinci maka dipakai skala besar, contohnya 1 : 5.000. Sebaliknya, apabila ingin ditunjukkan kekerabatan ketampakan secara keseluruhan maka dipakai skala kecil, contohnya 1 :  1.000.000

Contoh : Untuk peta yang mempunyai skala 1 : 1.000.000, berarti jarak 1 cm dip eta sama dengan 100.000 cm jarak bahu-membahu di permukaan bumi.

Penulisan skala pada peta sanggup berupa skala angka menyerupai di atas, atau dalam bentuk skala garis (skala grafis). Garis atau batang pengukur tersebut dibagi-bagi menjadi beberapa penggalan dengan ukuran yang sama.

Skala garis sanggup dibaca satuan jarak 1 cm dip eta berbanding lurus dengan satuan jarak 5 km di lapangan. Apabila skala garis tersebut dikonversi atau diubah menjadi skala angka maka sanggup ditulis menjadi 1 : 500.000. Atau kau sanggup membuatnya dalam bentuk skala kalimat (Skala verbal) lantaran skala dinyatakan dalam bentuk kalimat. Skala ini biasanya terdapat pada peta-peta pembuatan inggris,dan umumnya kurang digunakan. Misalnya kita menemukan kalimat “One Inch equals approximately 4.5 miles” (Satu inci kurang lebih sama dengan 4,5 mil). Permyataan tersebut sanggup diartikan bahwa satuan jarak 1 inci (2,5 cm) dip eta berbanding lurus dengna satuan jarak 4,5 mil jarak bahu-membahu di lapangan.

3. Legenda atau keterangan

Legenda pada peta membuktikan arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta. Legenda itu harus dipahami oleh pengguna peta, biar tujuan pembuatannya mencapai sasaran. Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu, legenda peta juga sanggup diletakkan pada penggalan lain peta sepanjang tidak menganggu kenampakan peta secara keseluruhan.

4. Tanda arah atau tanda orientasi

Tanda arah atau tanda orientasi penting artinya pada suatu peta. Gunanya unntuk menawarkan arah utara, selatan, timur dan barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan. Tanda arah pada peta biasanya terbentuk tanda panah yang menunjuk kea rah utara. Petunjuk ini diletakkan di penggalan mana saja dari peta, asal tidak menganggu penampakan peta.

5. Simbol

Gambara yang ada pada peta merupakan warta geografis yang bekerjasama dengan bentuk wilayah beserta kenampakan fenomena alam atau budaya (buatan manusia). Misalnya, sungai, gunung, danau, rawa-rawa , laut, batas wilaya, perkambungan, kota, jalan raya, penduduk , dll.

Fenomena ala dan budaya mustahil digambarkan pada peta sama persis dengan keadaan bahu-membahu di permukaan bumi. Untuk memberi tanda fenomena yang terdapat pada suatu wilayah, dipergunakan lambang tertentu yang mempunyai makna dan gampang dipahami oleh banyak orang (pengguna peta).. Lambang tersebut dinamakan simbol peta.

Penggunaan simbol-simbol pada peta bersifat konvensional, artinya : sesuai dengan kelaziman umum atau sanggup dimengerti secara umum. Pemakaian simbol berlaku berdasarkan skala peta. Pada peta  termatik yang bertujuan untuk menampilkan fenomena tertentu maka pemakaian simbol akan menonjolkan penggalan tertentu tersebut. Misalnya pada peta jala maka simbol jalan digambar lebih hitam atau lebih tebal daripada biasanya.


Simbol yang sanggup ditemukan pada sebuah peta, secara garis besar sanggup kita golongkan menjadi empat jenis, yaknis : Simbol warna, simbol titik, simbol garis dan simbol wilayah.Adapun wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur yang digambarkan sanggup dibedakan atas wujud pictorial, geometric, dan huruf.

Tag :Komponen –komponen  Peta dan kelompok peta,Komponen –komponen  Peta dan kelompok peta,Komponen –komponen  Peta dan kelompok peta,Komponen –komponen  Peta dan kelompok peta,Komponen –komponen  Peta dan kelompok peta

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Komponen – Komponen Peta Dan Kelompok Peta"

Post a Comment